Tuesday, June 12, 2012

I am Kampong Girl Fikiran Kosong!

Malas! KOSONG! Asthafirullalazim!!!!!!

**** Muhasabah Diri Menggapai Masa Depan ****






Allah berfirman dalam surat al-Hasyr : (59 :18)َﻪَّﻠﻟﺍ ﺍﻮُﻘَّﺗﺍ ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ﺎَﻳ ﺍﻮُﻘَّﺗﺍَﻭ ٍﺪَﻐِﻟ ْﺖَﻣَّﺪَﻗ ﺎَﻣ ٌﺲْﻔَﻧ ْﺮُﻈْﻨَﺘْﻟَﻭَﻥﻮُﻠَﻤْﻌَﺗ ﺎَﻤِﺑ ٌﺮﻴِﺒَﺧ َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ َﻪَّﻠﻟﺍ“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu sekaliankepada Allah, dan hendaklah setiap diri, mengevaluasi kembali apayang telah dilakukan untuk menata hari esok. Dan bertakwalahkamu sekalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan”.Menurut tafsir Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al-Husainial-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma'ani : " setiap perbuatan manusiayang telah dilakukan pada masa lalu, mencerminkan perbuatan diauntuk persiapan diakhirat kelak. Karena hidup didunia bagaikansatu hari dan keesokan harinya merupakan hari akherat, merugilah manusia yang tidak mengetahui tujuan utamanya".Jika kita berfikir tujuan utama manusia hidup didunia ialahmempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal yaitu akherat,lalu sudahkah perbuatan yang telah dilakukan kita merupakanmanifestasi kecintaan kita kepada Allah Swt?.Cermin yang paling baik adalah masa lalu, setiap individu memiliki masa lalu yang baik ataupun buruk, dan sebaik-baik manusiaadalah selalu mengevaluasi dengan bermuhasabah diri dalamsetiap perbuatan yang telah ia lakukan. Sebagaimana pesanSahabat Nabi Amirul Mukminin Umar bin Khottob : " ﺍﻮﺒﺳﺎﺣﺍﻮﺒﺳﺎﺤﺗ ﻥﺃ ﻞﺒﻗ ﻢﻜﺴﻔﻧﺃ " " Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum kalian dihisab dihadapanAllah kelak"Pentingnya setiap individu menghisab dirinya sendiri untuk selalumengintrospeksi tingkat nilai kemanfaatan dia sebagai seoranghamba Allah Swt. yang segala sesuatunya akan dimintaipertanggungjawabannya diakherat kelak. Dan sebaik-baik manusia adalah yang dapat mengambil hikmah dari apa yang telah ialakukan, lalu menatap hari esok yang lebih baik. SebagaimanaDalam sebuah ungkapan yang sangat terkenal Rasulullah Sawbersabda, yang artinya : “Barang siapa yang hari ini, tahun inilebih baik dari hari dan tahun yang lalu, dialah orang yang sukses,tapi siapa yang hari dan tahun ini sama hari dan tahun kemarin maka dia orang yang tertipu, dan siapa yang hari dan tahun inilebih buruk dairpada hari dan tahun kemarin maka dialah orangyang terlaknat”Untuk itu, takwa harus senantiasa menjadi bekal dan perhiasankita setiap tahun, ada baiknya kita melihat kembali jalan untukmenuju takwa. Para ulama menyatakan setidaknya ada lima jalan yang patut kita renungkan mengawali tahun ini dalam menggapaiketakwaan. Jalan-jalan itu adalah: 1. Muhasabah Yaitu evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalumengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita. 2. Mu’ahadah Yaitu mengingat-ingat kembali janji yang pernah kita katakan.Setiap saat, setiap shalat kita seringkali bersumpah kepada Allah :ﻦﻴﻌﺘﺴﻧ ﻙﺎّﻳﺇ ﻭ ﺪﺒﻌﻧ ﻙﺎّﻳﺇHanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kamimohon pertolong. Kemudian kita berjanji ; ﻲﻜﺴﻧﻭﻦﻴﻤﻟﺎﻌﻟﺍ ﺏﺭ ﻪﻠﻟ ﻲﺗﺎﻤﻣﻭ ﻱﺎﻴﺤﻣﻭ ﻲﺗﻼﺻ ﻥﺇ “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Rabb semesta alam”. Dengandemikian, ada baiknya kita kembali mengingat-ingat janji dansumpah kita. Semakin sering kita mengingat janji, insya Allah kitaakan senantiasa menapaki kehidupan ini dengan nilai-nilaiketakwaan. Inilah yang disebut dengan mua’ahadah. 3. Mujahadah Adalah bersungguh-sungguh kepada Allah Swt. Allah menegaskandalam firmannya : ﺎﻨﻴﻓ ﺍﻭﺪﻫﺎﺟ ﻦﻳﺬﻟﺍﻭ ﺎﻨﻠﺒﺳ ﻢﻬﻨﻳﺪﻬﻨﻟOrang-orang yang sungguh (mujahadah) dijalan Kami, Kami akanberikan hidayah kejalan kami. Terkadang kita ibadah tidak dibarengi dengan kesungguhan,hanya menggugurkan kewajiban saja, takut jatuh kedalam dosadan menapaki kehidupan beragama asal-asalan. Padahal bagiseorang muslim yang ingin menjadi orang-orang yang bertakwa,maka mujahadah atau penuh kesungguhan adalah bagian takterpisahkan dalam menggapai ketakwaan disamping muhasabah dan mu’ahadah. 4. Muraqabah Adalah senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt. Inilah diantarapilar ketakwaan yang harus dimiliki setiap kali kita mengawali awaltahun dan menutup tahun yang lalu. Perasaan selalu merasadiawasi oleh Allah dalam bahasa hadisnya adalah Ihsan.”ﻚﻧﺄﻛ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﺒﻌﺗ ﻥﺃ ﻮﻫ ﻥﺎﺴﺣﻹﺍ ﻙﺍﺮﻳ ﻪﻧﺈﻓ ﻩﺍﺮﺗ ﻦﻜﺗ ﻢﻟ ﻥﺈﻓ ﻩﺍﺮﺗ" artinya :“Ihsan adalah engkau senantiasa beribadah kepada Allahseolah-olah engkau melihat-Nya, kalau pun engkau belum bisamelihat-Nya, ketahuilah sesungguhnya Allah melihat kepadamu”.Muraqabah atau ihsan adalah diantara jalan ketakwaan yang haruskita persiapkan dalam menyongsong dan mengisi lembaran tahunbaru. Dulu dimasa sahabat, sikap muraqabah tertanam dengan baikdihati setiap kaum muslimin. Kita bisa ambil sebuah contoh kisah.Suatu ketika Amirul Mukminin Umar bin Khattab bertemu denganseorang anak gembala yang sedang menggembalakan kambing-kambingnya. Umar berkata kepada anak tersebut: Wahai anakgembala, juallah kepada saya seekor kambingmu! Si anak gembala menjawab : Kambing-kambing ini ada pemliknya, saya hanyasekedar menggembalakannya saja. Umar lalu berkata : Sudahlah,katakan saja kepada tuanmu, mati dimakan serigala kalau hilangsatu tidak akan ketahuan. Dengan tegas si anak itu menjawab :Jika demikian, dimanakah Allah itu? Umar demi mendengar jawabansi anak gembala ia pun menangis dan kemudian memerdekakannya. Lihatlah, seorang anak gembala yang tidak berpendidikan danhidup didalam kelas sosial yang rendah tetapi memiliki sifat yangsangat mulia yaitu sifat merasa selalu diawasi oleh Allah dalamsegala hal. Itulah yang disebut dengan muraqabah. Muraqabahadalah hal yang sangat penting ketika kita ingin menjadikan takwasebagai bekal hidup kita ditahun ini dan tahun yang akan datang. Jika sikap ini dimiliki oleh setiap muslim, insya Allah kita tidak akanterjerumus pada perbuatan maksiat. Imam Ghazali mengatakan :‘Aku yakin dan percaya bahwa Allah selalu melihatku maka akumalu berbuat maksiat kepada-Nya”. 5. Mu’aqobah Artinya, mencoba memberi sanksi kepada diri manakala dirimelakukan sebuah kekhilafan, memberikan teguran dan sanksikepada diri kalau diri melakukan kesalahan. Ini penting dilakukanagar kita senantiasa meningkatkan amal ibadah kita. Manakala kitaterlewat shalat subuh berjamaah maka hukumlah diri dengan infakdisiang hari, misalnya. Manakala diri terlewat membaca al-Qur’an ‘iqoblah diri dengan memberi bantuan kepada simiskin. Kalau dirimelewatkan sebuah amal shaleh maka hukumlah diri kita sendiridengan melakukan amal shaleh yang lain. Inilah yang disebutmu’aqabah. Jika sikap ini selalu kita budayakan, insya Allah kitaakan selalu mampu meningkatkan kualitas ibadah dan diri kita.

`
copy & paste from~~
http://www.facebook.com/pages/Beibz-Jelita/245731405457836